Why come to BaliSpirit Festival? Short interview with Ibu Asih from Batam
In celebrating BaliSpirit Festival 2016 as our 9th anniversary, we are giving away a free ticket to one of our loyal fans to get to the event!
Meet Ibu Asih – a local yoga teacher from Batam city. Batam is the largest city in the Riau Islands Province of Indonesia, across the Strait of Singapore, the third-largest city in Sumatra region after Medan and Palembang, and the eighth-largest city in Indonesia.
BaliSpirit Festival: So, how did you get to know BaliSpirit Festival?
Ibu Asih: I saw it back in 2010… I watched a video on Youtube. Then, I googled it and found the website. From the moment I opened the website, I decided joined the Festival.
BaliSpirit Festival: So, there have been five festivals since then…
Ibu Asih: But I only joined three times, in 2010, 2011, and the latest one last April 2015.
BaliSpirit Festival: Considering your current location in Batam city, you flew all the way to Bali only for the event? Do you have any other engagement in Bali? What makes you want to go all the way to Bali, to experience the festival?
Ibu Asih: The first time, in 2010, I wanted to try, I wanted to know. On the third time I joined the festival, I wanted to know more about yoga- especially because there are many teachers from abroad. We don’t have to go to other countries to learn yoga- there’s international presenters there. That is what I love most about BaliSpirit Festival.
BaliSpirit Festival: If that is a question on what you love, then what about what do you think should be improved from the festival?
Ibu Asih: There’s progress every year. If the years before there is no Praying Room, this year, there is a Praying Room. I think it has developed every year. More experiences, always new improvements. Also I will recommend this to my yoga friends and students!
Dalam rangka merayakan tahun kesembilan dari BaliSpirit Festival pada tahun 2016 nanti, kami ingin memberikan penghargaan kepada partisipan kami!
Salah satu pengunjung loyal yang terpilih adalah Ibu Asih, guru yoga lokal dari Batam. Pulau Batam adalah kota terbesar yang menduduki Propinsi Riau, berseberangan langsung dengan Singapura, merupakan kota terbesar di Sumatera setelah Medan dan Palembang. Batam juga merupakan kota terbesar kedelapan di Indonesia.
BaliSpirit Festival: Jadi, darimana anda mengetahui mengenai BaliSpirit Festival?
Ibu Asih: Saya melihatnya tahun 2010 lalu, di laman Youtube. Lalu, saya mencari di Google dan mendapatkan situsnya. Dari saat saya membukanya (situs itu), saya langsung ingin mengikuti BaliSpirit Festival.
BaliSpirit Festival: Kalau dihitung dari tahun 2010, jadi sudah ada 5 kali Festival yang anda ikuti?
Ibu Asih: Dalam kurun waktu itu, ada tiga kali. Tahun 2010, 2011 dan yang terakhir tahun 2015 lalu.
BaliSpirit Festival: Mengingat lokasi rumah anda di kota Batam, anda berpergian jauh sekali sampai pulau Bali. Apakah hanya untuk datang ke acara ini, atau ada acara lain yang anda ikuti? Apa yang membuat anda terbang ke Bali dan mengikuti Festival ini?
Ibu Asih: Tahun pertama saya, di 2010, saya ingin mencoba. Saya penasaran, kepingin tahu. Tahun ketiga saya (2015), saya ingin mengetahui lebih lanjut mengenai yoga – terutama karena banyak pengajar dari luar. Tidak perlu pergi belajar ke negara orang, di situ sudah ada pengajar internasional. Itulah yang saya sukai dari BaliSpirit Festival.
BaliSpirit Festival: Kalau tadi pertanyaan saya adalah yang anda sukai, sekarang: apa yang kira-kira harus diperbaiki untuk BaliSpirit Festival selanjutnya?
Ibu Asih: Setiap tahun sudah ada kemajuan sih. Jika tahun sebelumnya belum ada Mushola, sekarang sudah ada. Menurut saya makin kesini semakin bagus sih. Pengalamannya semakin banyak, setiap tahun selalu ada kemajuan. Pastinya juga saya selalu merekomendasikan ini ke teman-teman dan murid-murid saya, kawan-kawan yoga.